Berlico Mulia Farma

Donor Darah Yuk!

Jun 14, 2023 02:32 oleh Berlico Content Manager
Kembali ke listing

Halo sobat Berlico,

Hari ini, 14 Juni 2023, Hari Donor Darah Sedunia kembali dirayakan di seluruh dunia. Hari ini memberikan kesempatan khusus untuk merayakan dan berterima kasih kepada para pendonor darah sukarela di seluruh dunia .
Tahun ini berfokus pada pasien yang membutuhkan dukungan transfusi seumur hidup dan menggarisbawahi peran yang dapat diambil setiap orang, dengan memberikan hadiah darah atau plasma yang berharga.
Slogan kampanye Hari Donor Darah Sedunia 2023 adalah “Give blood, give plasma, share life, share often.” Tujuannya antara lain: merayakan dan berterima kasih kepada individu yang menyumbangkan darah dan mendorong lebih banyak orang untuk menjadi donor baru; mendorong orang yang sehat untuk mendonorkan darah secara teratur, sesering mungkin dan aman, untuk mengubah kualitas hidup pasien yang bergantung pada transfusi dan membantu membangun pasokan darah yang aman di semua negara di dunia.

Manfaat Donor Darah

Berikut manfaat donor darah yang perlu diketahui:

  1. Membantu mendeteksi dini penyakit tertentu
    Sebelum bisa mendonorkan darah tentunya harus melewati sejumlah pemeriksaan untuk mendeteksi penyakit serius, seperti HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria. 
    Hal ini penting demi mengantisipasi adanya penularan penyakit melalui transfusi darah. Prosedur ini juga menjadi “lampu kuning” bagi pendonor agar lebih memperhatikan kondisi kesehatannya sendiri.
  2. Meningkatkan produksi sel darah
    Setelah donor darah, sel darah memang akan berkurang. Namun, sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang. Proses ini akan memakan waktu beberapa minggu. Dengan kata lain, seseorang yang mendonorkan darahnya secara teratur, tubuhnya akan menstimulasi pembentukan darah baru yang segar.
  3. Menjaga kesehatan mental dan umur panjang
    Menurut banyak penelitian, berbuat baik dapat membuat seseorang hidup lebih lama sekitar empat tahun. Membantu orang lain, seperti mendonorkan darah bisa mengurangi tingkat stres hingga membantu menghilangkan perasaan negatif dan termotivasi untuk hidup lebih sehat dan senang membantu orang lain. Pada akhirnya, hal ini bisa membuat kondisi mental menjadi lebih baik.
  4. Menjaga kesehatan jantung dan sirkulasi darah
    Donor darah bisa mengurangi risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah, sehingga membuat aliran darah di dalam tubuh menjadi lebih lancar. Donor darah juga bisa membuat jantung berdetak dengan lebih teratur dan stabil. Dengan aliran darah yang lancar, organ-organ tubuh Anda akan sehat dan berfungsi dengan baik.
    Beberapa riset juga menunjukkan bahwa orang yang rajin mendonorkan darah berisiko lebih rendah untuk terkena berbagai penyakit, seperti serangan jantung, kanker, dan stroke. Selain itu, rutin donor darah juga diduga dapat membuat kadar zat besi dalam darah menjadi stabil.
  5. Mengurangi jumlah kolesterol jahat
    Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan mendonorkan darah bisa menurunkan kolesterol jahat (LDL dan trigliserida) dalam darah. Dengan demikian, risiko terbentuknya plak atau sumbatan di pembuluh darah (aterosklerosis) bisa berkurang, sehingga aliran darah dan fungsi organ bisa berjalan lancar.
  6. Membakar kalori
    Tak banyak yang tahu kalau kegiatan ini bisa membakar kalori, lho. Setiap 450 mililiter darah yang kita donorkan dapat membakar sampai 650 kalori. Pastikan banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan sebelum melakukan donor, ya!
    Sebab, tubuh harus dalam keadaan prima saat mendonorkan darah agar tidak mengalami efek samping negatif setelahnya. 

Syarat Donor Darah

Selain melewati berbagai prosedur, donor darah juga memiliki persyaratan tersendiri. Untuk dapat mendonorkan darah, pendonor minimal harus berusia 17 tahun dan maksimal 70 tahun. 
Sedangkan berat badan minimal untuk mendonorkan darah adalah 45 kg, dengan tekanan darah sistole di bawah 180 dan diastole di bawah 100, untuk orang dengan tekanan darah yang cenderung tinggi.
Sedangkan untuk orang yang memiliki tekanan darah rendah, tekanan darah sistole/diastole yang dianggap aman sekitar 90/50 mmHg. Selain itu, pendonor juga sebaiknya memiliki kadar hemoglobin sekitar 12,5–17 gram/dL, dan tidak lebih dari 20 gram/dL.

Kondisi yang Tidak Boleh Menyumbangkan Darah

Selain itu, ada pula beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya, seperti:

  1. Pengidap diabetes
    Kegiatan mendonorkan darah bisa memengaruhi kadar hemoglobin A1c (HbA1c) pada pengidap diabetes. Kondisi ini bisa berlangsung setidaknya selama dua bulan setelah donor darah lengkap. 
    Itu sebabnya, para ahli merekomendasikan agar pengidap diabetes menunggu setidaknya empat bulan untuk melakukan donor selanjutnya.
  2. Pengidap kanker
    Seseorang yang mengidap kanker, terutama kanker darah tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan ini. Di samping karena sifat dari penyakitnya, pengidap kanker lebih rentan mengalami anemia dan infeksi. Akibatnya, tindakan donor malah bisa membahayakan dirinya sendiri maupun penerima donor. 
  3. Pengidap penyakit menular
    Orang yang mengidap penyakit menular, seperti sifilis, hepatitis B/C, hingga HIV juga pantang melakukan donor. Tindakan ini bisa menyebabkan penularan dan penyebaran virus sehingga menempatkan risiko kesehatan pada penerima donor. Pasalnya, mayoritas penyakit menular bisa ditularkan lewat darah.
  4. Pengidap epilepsi
    Donor darah diyakini mampu meningkatkan risiko kejang. Risiko ini semakin tinggi pada mereka yang mengidap epilepsi. Bagi mereka yang ingin mendonorkan darah, pengidapnya harus bebas kejang dan tidak membutuhkan pengobatan setidaknya tiga tahun. 
  5. Pengidap kelainan darah
    Seseorang yang mengidap kelainan darah, seperti hemofilia juga tidak dianjurkan untuk melakukannya. Hemifilia adalah gangguan yang membuat darah tidak membeku secara normal.
    Kondisi tersebut membuat pengidapnya mudah mengalami pendarahan. Itu sebabnya, pengidap hemofilia tidak dianjurkan mendonorkan darah karena bisa membahayakan kesehatannya sendiri maupun penerima donor.
  6. Pecandu narkoba dan minuman keras
    Seorang pecandu maupun mantan pecandu narkoba dan minuman keras juga tidak disarankan untuk donor darah. Sebab, obat-obatan terlarang dan minuman keras tersebut bisa tersalurkan melalui aliran darah. Alhasil, hal ini bisa membahayakan penerima donor.
    Bagi mantan pecandu, sebaiknya periksakan diri ke dokter sebelum melakukan kegiatan ini untuk memastikan keamanannya. 

Kondisi yang harus ditunda

Selain penyakit di atas, ada pula sederet kondisi yang sebaiknya menunda donor darah:

  • Demam dan influenza: tunda 1 minggu setelah sembuh.
  • Cabut gigi: tunggu 5 hari usai sembuh.
  • Operasi kecil: tunda 6 bulan.
  • Operasi besar: tunda satu tahun.
  • Setelah menerima transfusi: tunda 1 tahun.
  • Melakukan tato, tindik, tusuk jarum dan transplantasi: tunggu 1 tahun.
  • Ibu menyusui: tunggu 3 bulan setelah berhenti menyusui.
  • Sembuh dari malaria: tunda 3 tahun setelah bebas dari gejala malaria.
  • Telah berkunjung ke daerah endemis malaria: tunda 1 tahun.
  • Tinggal di daerah endemis malaria selama 5 tahun: tunggu 3 tahun setelah ke luar dari daerah tersebut.
  • Sembuh dari tipus: tunda 6 bulan setelah sembuh.
  • Usai menerima vaksin: tunggu 8 bulan setelahnya.
  • Mengalami alergi: tunggu 1 minggu setelah sembuh.
  • Infeksi kulit: tunda 1 minggu setelah sembuh.

Salam sehat selalu,
Berlico

Sumber:

  1. https://www.who.int/news-room/events/detail/2023/06/14/default-calendar/world-blood-donor-day-2023
  2. https://www.halodoc.com/artikel/harus-rutin-ini-4-manfaat-donor-darah-untuk-kesehatan
  3. https://www.alodokter.com/berbagai-manfaat-donor-darah-untuk-kesehatan#:~:text=Donor%20darah%20bisa%20mengurangi%20risiko,sehat%20dan%20berfungsi%20dengan%20baik.