Halo sobat Berlico,
Peringatan Hari Anak Balita Nasional diinisiasi dari Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) setiap tanggal 8 April yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian terhadap kesehatan dan perkembangan balita di seluruh Indonesia. Balita merupakan anak berusia di bawah lima tahun, yakni antara (12-59 bulan).
Melalui peringatan hari anak balita nasional, para orang tua diharapkan dapat memberikan kasih sayang serta gizi yang cukup agar balita tumbuh dengan sehat dan optimal. Orang tua juga perlu memberikan stimulasi pada anak, seperti membaca cerita dan bermain untuk membantu meningkatkan keterampilan bahasa, sosial, dan kognitif.
Dari berbagai fase pertumbuhan anak, masa balita merupakan masa dimana otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Umumnya, di periode ini juga dikenal dengan istilah masa keemasan (the golden age). Golden age meliputi 1000 hari pertama kehidupan anak yang dihitung dari masa dalam kandungan sampai dengan usia anak mencapai dua tahun. Selama masa ini, penting bagi ibu untuk memastikan asupan nutrisi dan gizi yang memadai bagi anak.
Meski begitu, pertumbuhan balita bisa bervariasi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan balita. Beberapa faktor mungkin tidak mengkhawatirkan, tapi faktor lainnya mungkin perlu diwaspadai.
Tahap Tumbuh Kembang Balita yang Ideal
Tumbuh kembang anak dapat diperhatikan dari dua aspek, yaitu:
- Pertumbuhan yang menggambarkan perubahan fisik pada anak.
- Perkembangan yang menggambarkan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.
Selama fase balita, anak tidak hanya mengalami pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan kemampuan tubuhnya secara keseluruhan. Memasuki masa balita, anak akan mulai mampu mengasimilasi dan mengakomodasi informasi dari lingkungan sekitarnya melalui penggunaan indera seperti penglihatan, pendengaran, perabaan, dan aktivitas motorik. Proses ini merupakan bagian penting dalam perkembangan anak untuk memahami dan berinteraksi dengan dunia di sekitarnya. Memperhatikan kehidupan anak selama proses tumbuh kembang adalah kunci untuk memastikan kesehatan dan kualitas hidup yang baik bagi masa depan mereka.
Tahap Pertumbuhan Anak Balita
Rata-rata, bayi cukup bulan akan menggandakan berat badannya dalam empat bulan pertama. Setelah itu, pertumbuhan melambat, tapi hanya sedikit. Pada akhir tahun pertama, tinggi dan berat badan anak akan menjadi sekitar tiga kali berat dan panjang lahirnya.
Pada tahun kedua, pertumbuhan melambat dan rata-rata balita akan bertambah sekitar 4 kg dan 10 atau 12 sentimeter. Dan pada tahun ketiga, berat dan tinggi badan naik secara lambat sekitar 2 kg dan 5 atau 8 sentimeter selama 12 bulan.
Tinggi dan berat badan balita dapat dilacak pada grafik standar rekomendasi World Health Organization (WHO). Namun, ada grafik yang berbeda untuk bayi yang lahir prematur dan bayi dengan kondisi medis tertentu. Sebab, kedua kondisi tersebut dapat mempengaruhi pertumbuhan anak ke depannya.
Tahap Perkembangan Anak Balita
Anak Balita mengalami 5 (lima) jenis perkembangan antara lain:
- Motorik Kasar
Motorik kasar adalah kemampuan yang berkaitan dengan gerakan tubuh dalam menggunakan otot besar, baik sebagian besar maupun seluruh anggota tubuh. - Motorik Halus
Motorik halus, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan keterampilan fisik yang melibatkan koordinasi mata, tangan, dan otot-otot kecil. Contohnya adalah menggunakan pensil, mengancing baju, menggunakan sendok dan garpu, melipat kertas, dan lain-lain. - Kognitif
Kognitif adalah kemampuan anak dalam mengolah dan mengelompokkan sesuatu yang tampak oleh inderanya. Contohnya, anak usia dua bulan mulai tertarik dengan wajah ibu, usia enam bulan mulai mencari benda yang jatuh, usia dua tahun mulai mengelompokkan benda berdasarkan kesamaan (hewan, kendaraan, dan sejenisnya). Untuk jenis perkembangan ini, peran orang tua sangat diperlukan untuk melatih dan menstimulasi kognitif anak sejak dini. - Bicara
Perkembangan bicara seorang anak yang meliputi berceloteh (cooing) saat usia 2-3 bulan, mengoceh (babbling) saat usia 6-9 bulan, dan telah memahami kosa kata dan perintah hingga kalimat seiring pertumbuhan usia. - Interaksi Sosial
Perkembangan anak dalam melakukan interaksi terhadap orang dan lingkungan sekitarnya. Contohnya saat anak berusia tiga bulan mulai tersenyum, usia enam bulan mulai tertawa, dan usia sembilan bulan mengucapkan kata sederhana seperti ‘bye-bye’ sebagai respons terhadap sekitarnya. Biasanya saat mencapai usia 1-2 tahun anak juga sudah mulai bermain dengan teman atau anak lain.
Faktor yang Menyebabkan Balita Terlihat Lebih Besar atau Lebih Kecil
Ada beberapa alasan mengapa balita mungkin terlihat lebih besar atau lebih kecil dari teman sebayanya:
- Genetik
Ayah dan ibu perlu melihat apakah anak mungkin mewarisi genetik rata-rata dalam keluarga. Meskipun ayah dan ibu mungkin memiliki tinggi badan yang melebihi rata-rata, bisa jadi Si Kecil mewarisi gen anggota keluarga lainnya. Misalnya, jika nenek atau kakek dari anak memiliki tinggi badan rendah, maka balita pun mungkin bisa saja mewarisinya. - Nutrisi yang Tidak Tepat
Anak-anak yang tidak mendapatkan makanan dengan nilai gizi yang sesuai mungkin memiliki pertumbuhan yang terhambat. Sehingga, ia akan memiliki berat atau tinggi badan yang tidak optimal. Pola makan atau nutrisi yang tidak tepat bisa membuat tubuh anak kekurangan gizi dan kalori untuk tumbuh. - Masalah pada Hormon Pertumbuhan
Seorang anak mungkin memiliki terlalu banyak atau terlalu sedikit hormon pertumbuhan. Terlalu banyak hormon pertumbuhan akan menyebabkan seorang anak tumbuh lebih cepat. Sebaliknya, bila terlalu sedikit maka akan menghambat pertumbuhannya. - Gangguan Tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid yang berperan dalam pertumbuhan tulang. Jika seorang anak mengalami hipotiroidisme, tubuh mereka tidak menghasilkan cukup hormon tiroid, sehingga pertumbuhannya pun dapat terhambat. - Penyakit Sistemik
Anak-anak dengan kondisi sakit kronis atau penyakit jangka panjang, mungkin terhambat tumbuh pada tingkat rata-rata, karena nutrisi “terbakar” melawan penyakit, atau karena seorang anak merasa terlalu tidak sehat untuk menerima kalori yang cukup. - Gagal untuk Berkembang
Selain penyakit atau kondisi tertentu, gagal tumbuh adalah istilah umum untuk anak yang tidak tumbuh pada tingkat yang diharapkan. Penyebab gagal tumbuh dapat bervariasi, dan terkadang ada penyebab khusus yang pernah diidentifikasi. - Kesehatan Ibu Selama Kehamilan
Jika ibu merokok, menggunakan obat-obatan, atau tidak memiliki pola makan yang baik selama kehamilan, kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang kecil. Jika berat badan ibu bertambah banyak selama kehamilan atau mengidap diabetes gestasional, kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang lebih besar. - Jenis Kelamin Bayi
Bayi perempuan biasanya sedikit lebih kecil (panjang dan berat) saat lahir dibandingkan bayi laki-laki. - Diberi ASI atau Susu Formula
Pada tahun pertamanya, bayi yang diberi ASI bertambah berat badan lebih lambat dibandingkan bayi yang diberi susu formula. Untuk beberapa bulan pertama, bayi yang diberi ASI sebenarnya tumbuh lebih cepat, tapi pada usia 3 bulan hal ini akan berubah. Kemudian pada usia 2 tahun, berat bayi yang diberi ASI dan susu formula hampir sama. - Pola Tidur
Percepatan pertumbuhan pada balita juga terkait dengan pola dan kualitas tidurnya.
Sebuah studi menemukan bahwa tidur lebih banyak meningkatkan kemungkinan balita tumbuh lebih cepat. Faktanya, lonjakan pertumbuhan terjadi pada waktu 48 jam setelah tidur siang.
Kiat Balita Memiliki Tubuh Sehat
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk menjaga kesehatan tubuh balitanya:
- Beri balita air putih dan susu biasa sebagai pengganti minuman manis. Setelah tahun pertama, ketika balita menyusui makan lebih banyak dan mengonsumsi makanan padat, ASI merupakan tambahan yang ideal untuk pola makannya.
- Anak mungkin menjadi pemilih makanan dan pilihannya tidak menentu. Namun, pastikan untuk menawarkan pilihan makanan sehat dan biarkan dia memilih apa yang diinginkannya. Teruslah mencoba makanan baru, mungkin perlu waktu bagi balita untuk belajar menyukai setiap makanan berbeda.
- Batasi atau hindari sama sekali anak melihat layar gadget atau TV.
- Balita tampaknya akan terus aktif, berlari, menendang, memanjat, atau melompat. Biarkan dia aktif agar tubuhnya mengembangkan koordinasi dan menjadi kuat.
- Pastikan balita mendapatkan jumlah tidur yang disarankan setiap malam. Untuk balita 1-2 tahun, 11-14 jam sehari (termasuk tidur siang).
Pola Asuh Anak yang Positif
Berikut adalah beberapa hal yang orang tua dapat lakukan untuk membesarkan anak:
- Bacakan buku cerita untuk balita setiap hari.
- Minta dia untuk menemukan objek tertentu yang dikenalnya.
- Mainkan permainan yang cocok seusia balita. Seperti menyortir bentuk dan teka-teki sederhana.
- Dorong dia untuk mengeksplorasi dan mencoba hal-hal baru.
- Kembangkan kemampuan bahasa anak dengan berbicara dengannya dan menambahkan kata-kata baru.
- Dorong kemandirian anak yang sedang tumbuh dengan membiarkannya mereka berpakaian sendiri dan menyuap makanan sendiri.
- Tanggapi perilaku yang ditunjukkannya atau tunjukkan kepada anak apa yang harus atau perlu dia lakukan.
- Dorong rasa ingin tahu dan kemampuan balita untuk mengenali benda-benda umum. Misalnya dengan melakukan kunjungan lapangan bersama, ke taman, atau naik kendaraan umum.
Nah sobat Berlico, sebagai orang tua tentunya harus selalu memantau tumbuh kembang balitanya, melakukan stimulasi perkembangan, memenuhi kebutuhan gizi seimbang sesuai usianya, memenuhi layanan kesehatannya dengan memberikan imunisasi, vitamin A, dan obat cacing sesuai usia, serta mengasuh anak dengan pola asuh positif. Jika ada keluhan atau tanda-tanda tidak sehat pada balita, segera konsultasikan ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat ya.
Salam sehat selalu,
Berlico
Sumber:
- https://www.rri.co.id/kesehatan/628416/peringatan-hari-anak-balita-nasional
- https://www.halodoc.com/kesehatan/pertumbuhan-balita?srsltid=AfmBOoqH-PwJkIYrGiOMOsmo5CaqFV4JVZbJ7xhUjsDx0eyPyQiD7DBw
-
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/golden-age-pada-anak-dan-tahapan-pentingnya