Berlico Mulia Farma

Hari Arthritis Autoimun Sedunia

May 20, 2024 11:50 oleh Berlico Content Manager
Kembali ke listing

Halo sobat Berlico,

Setiap tanggal 20 Mei, seluruh dunia memperingati Hari Arthritis Autoimun Sedunia atau World Autoimmune Arthritis Day 2024. Peringatan ini digagas oleh Gerakan Arthritis Autoimun Internasional atau International Autoimmune Arthritis Movement (I.A.A.M.) untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit autoimun dan autoinflamasi yang bermanifestasi dengan arthritis.

Penyakit autoimun dan kondisi autoinflamasi mengacu pada penyakit yang menyebabkan kerusakan pada organ, jaringan, atau sel tubuh karena respons imun yang hiperaktif. 

Arthritis autoimun atau sering terkenal dengan istilah rheumatoid arthritis adalah penyakit radang kronis yang menyerang lebih dari sekadar persendian. Pada beberapa orang, kondisi ini dapat merusak berbagai sistem tubuh, antara lain kulit, mata, paru-paru, jantung, dan pembuluh darah.

Rheumatoid arthritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh secara tidak sengaja menyerang jaringan tubuh sendiri. Pada akhirnya, kondisi ini memengaruhi lapisan sendi, menyebabkan pembengkakan hingga erosi tulang dan kelainan bentuk sendi.

Ada lebih dari 100 jenis radang sendi. Jenis yang berbeda, menyebabkan gejala yang berbeda pula. Rheumatoid Arthritis dan Psoriatic Arthritis adalah salah satu jenis radang sendi autoimun yang paling umum.

Jenis Penyakit Arthritis Autoimun

Ada beberapa jenis penyakit ini, yaitu:

  1. Rheumatoid Arthritis
    Penyakit ini dikenal juga sebagai rematik dan biasanya ia memengaruhi persendian pada bagian tangan, pergelangan tangan, hingga lutut. Kerusakan yang terjadi pada jaringan akibat penyakit ini dapat menyebabkan rasa nyeri kronis. Bukan itu saja, ada gejala lain yang terkait dengan rheumatoid arthritis, seperti:
    -    Kaku pada salah satu sendi.
    -    Bengkak pada sendi yang mengalami peradangan.
    -    Bagian yang mengalami peradangan menjadi lemah.
    -    Lemas.
  2. Psoriatic Arthritis
    Psoriatic arthritis biasanya dialami oleh pengidap psoriasis. Kondisi ini akan memengaruhi sendi dan ligamen yang terhubung dengan tulang. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi lebih rentan dialami oleh kelompok usia 30 hingga 50 tahun. Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai terkait penyakit ini, seperti:
    -    Nyeri dan pembengkakan pada tendon.
    -    Pembengkakan pada jari tangan dan kaki.
    -    Bengkak dan nyeri pada sendi tertentu.
    -    Sendi terasa lebih kaku pada pagi hari.
  3. Reactive Arthritis
    Reactive arthritis dikenal juga sebagai Reiter’s Syndrome. Penyakit ini dapat terjadi sebagai reaksi terhadap infeksi oleh bakteri yang ditemukan pada saluran pencernaan. Ada beberapa jenis bakteri yang rentan memicu penyakit ini, seperti Chlamydia trachomatis, Campylobacter, Salmonella, Shigella, dan Yersinia. Bakteri ini sebenarnya merupakan bakteri yang sangat umum, tetapi tidak semua orang yang terpapar bakteri ini dapat mengalami penyakit ini. Orang dengan kekebalan imun tubuh yang rendah lebih rentan mengalami reactive arthritis.
  4. Spondilitis Ankilosa
    Penyakit ini menyebabkan peradangan diantara persendian tulang belakang dan panggul. Spondilitis ankilosa dapat dialami oleh siapa saja, baik wanita maupun pria. Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai terkait dengan spondilitis ankilosa, seperti:
    -    Peradangan.
    -    Rasa nyeri pada persendian.
    -    Bahu yang menjadi lebih kaku.
    -    Gangguan kesehatan pada jantung dan paru-paru.
  5. Axial Spondyloarthritis
    Penyakit ini memengaruhi sendi panggul dan tulang belakang. Pada beberapa kondisi, persendian pada tangan dan kaki juga mengalami gangguan. Ada beberapa gejala yang perlu diwaspadai terkait penyakit ini, yaitu:
    -    Nyeri punggung.
    -    Kaku dan nyeri yang sangat buruk pada pagi hari.
    -    Merasakan nyeri dan kaku akan menghilang saat berolahraga. Namun, saat beristirahat atau lama tidak melakukan aktivitas fisik, gejala ini akan kembali muncul.
  6. Juvenile Arthritis
    Penyakit ini merupakan arthritis yang dialami oleh anak-anak. Biasanya, penyakit ini dialami oleh anak yang memiliki usia di bawah 16 tahun. Ibu sebaiknya waspada terhadap beberapa gejala yang terkait dengan penyakit ini, seperti:
    -    Nyeri sendi yang memburuk pada pagi hari dan membaik pada sore hari.
    -    Pembengkakan pada beberapa bagian sendi.
    -    Persendian terasa bengkak dan hangat saat disentuh.
    -    Mengalami demam.
  7. Palindromic Rheumatism
    Penyakit ini ditandai dengan munculnya peradangan sendi yang mempengaruhi bagian sendi lainnya selama berjam-jam atau beberapa hari. Biasanya, serangan dapat muncul tanpa pemicu atau gejala awal. Sendi jari, pergelangan tangan, dan lutut menjadi bagian sendi yang kerap mengalami kondisi ini.

Fakta-fakta Penyakit Arthritis Autoimun

  1. Merokok Jadi Pemicu Penyakit Arthritis Autoimun
    Merokok tampaknya menjadi salah satu pemicu artritis autoimun yang parah. Hampir 50% pengidap kondisi ini memiliki kebiasaan merokok. Perokok dengan varian genetik yang terkenal sebagai epitop memiliki risiko 10 kali lipat terkena rheumatoid arthritis.
  2. Risikonya Bervariasi secara Geografis
    Fakta unik lainnya, semakin jauh dari khatulistiwa maka semakin tinggi risiko penyakit arthritis autoimun. Melansir dari Health, dalam sebuah studi tahun 2010 terhadap hampir 10.000 wanita, wanita yang tinggal di Timur Laut dan Barat Tengah Amerika Serikat memiliki risiko lebih tinggi terkena rheumatoid arthritis daripada wanita yang tinggal di barat Pegunungan Rocky.
  3. Gejala arthritis autoimun dapat bervariasi
    Gejala arthritis autoimun dapat bervariasi dari orang ke orang. Beberapa gejala umum meliputi nyeri sendi, kaku pada pagi hari, kelemahan otot, dan kelelahan. Beberapa orang juga dapat mengalami sakit kepala, sakit dada, atau kesulitan bernapas.
  4. Paparan Polusi Juga Pemicunya
    Polusi melalui partikulat (yaitu partikel mikroskopis yang dapat terhirup jauh ke dalam paru-paru) ternyata berkaitan erat dengan peradangan. Peneliti Harvard melakukan penelitian pada tahun 2009 terhadap lebih dari 90.000 wanita Amerika Serikat untuk melihat hubungan antara rheumatoid arthritis dan polusi lalu lintas.
    Peneliti menemukan bahwa wanita yang tinggal dalam jarak 50 meter dari jalan utama lebih berisiko tinggi mengalami rheumatoid arthritis daripada dengan mereka yang tinggal lebih jauh.
  5. Wanita Lebih Tinggi Berisiko
    Sebagian besar pengidap arthritis autoimun adalah wanita. Beberapa jenis arthritis autoimun, seperti lupus sistemik dan sindrom Sjogren, bahkan hanya menyerang wanita.
    Menurut sebuah studi 2010 dari para peneliti di Mayo Clinic, di Rochester, Minn. Terdapat sebanyak 2,5 persen kasus rheumatoid arthritis terjadi pada wanita. Masih belum jelas mengapa bisa demikian. Meski begitu, para peneliti berspekulasi bahwa pil KB rendah estrogen dan kekurangan vitamin D menjadi faktornya. 
  6. Erat Kaitannya dengan Depresi
    Stres adalah respons fisiologis bawaan yang dapat mengancam. Saat seseorang stres, tubuh merespons dengan menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah serta detak jantung. Akibatnya, orang tersebut bernapas lebih cepat dan hormon kortisol serta adrenalin membanjiri aliran darah. Nah, ketika seseorang mengalami stres kronis akan terjadi perubahan fisiologis. Seiring berjalannya waktu, hal tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan termasuk rheumatoid arthritis.

Penting Diketahui Tentang Arthritis Autoimun

Efek jangka panjang dari arthritis autoimun dapat bergantung pada jenis penyakitnya. Misalnya, rheumatoid arthritis dapat menyebabkan kelainan bentuk sendi yang membuat seseorang sulit menggunakan tangan dan kakinya. Orang yang mengalami permasalahan tersebut juga berisiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, penyakit gula, dan osteoporosis.

Siapa pun dengan jenis artritis autoimun apa pun yang sering mengalami serangan rasa sakit dan bengkak mungkin juga mengalami kesulitan untuk mengikuti jadwal kerja dan bersosialisasi yang teratur.

Kadang-kadang, orang dengan rheumatoid arthritis mungkin mengalami komplikasi sendi yang parah sehingga memerlukan pembedahan. Berbagai pilihan bedah tersedia, termasuk perbaikan atau penggantian sendi. Mengidentifikasi dan mengobati radang sendi autoimun secepat mungkin membantu meminimalkan komplikasi.

Jika sobat Berlico memiliki riwayat autoimun atau mengalami gejala-gejala diatas, konsultasikan ke dokter ya.

Salam sehat selalu,
Berlico

Sumber:

  1. https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-6-fakta-mengenai-penyakit-arthritis-autoimun
  2. https://www.halodoc.com/artikel/7-jenis-penyakit-arthritis-autoimun-yang-dapat-terjadi