Halo sahabat Berlico,
Penyakit hepatitis akut misterius masih menjadi perbincangan masyarakat karena melanda beberapa negara, termasuk Indonesia. Disebut misterius karena World Health Organization (WHO) belum mengetahui pasti penyebab terjadinya penyakit misterius tersebut. Kasus hepatitis ini telah dimasukkan ke dalam Disease Outbreak News (DONs) oleh WHO.
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril mengungkap ada 33 pasien yang diselidiki pemerintah berkaitan dengan hepatitis akut misterius. Lebih dari 30 pasien tersebut mengalami gejala serupa seperti infeksi yang dilaporkan.
Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, dr Syahril menegaskan 19 di antaranya masuk kategori discarded, sehingga total diduga kasus hepatitis akut berjumlah 14 pasien. Kategori discarded menurut definisi WHO diartikan tak berkaitan dengan hepatitis akut misterius dikarenakan infeksi penyebab gejala hepatitis pada pasien diketahui.
Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono, mengemukakan lima hipotesis penyebab penyakit hepatitis misterius. Hipotesis pertama penyebab hepatitis akut misterius ialah Adenovirus. Menurutnya, dari total 614 pasien anak diduga hepatitis akut misterius di sejumlah negara, 74 persen diantaranya positif mengandung Adenovirus. Hipotesis kedua, diakibatkan oleh oleh sindrom SARS-CoV-2 usai infeksi yang belum diketahui sebelumnya. Ketiga, terkait penyebab hepatitis akut misterius pada anak di bawah umur 16 diakibatkan pengaruh obat, racun atau paparan lingkungan. Keempat, patogen baru yang belum diketahui, dan kelima ialah hipotesis varian baru SARS-COv-2 yang kemungkinan muncul tetapi masih harus diteliti.
Wakil direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC) untuk penyakit menular, Dr Jay Butler menyampaikan bahwa sekitar setengah dari anak-anak yang didiagnosis hepatitis akut misterius dalam beberapa bulan terakhir, terinfeksi adenovirus, khususnya adenovirus-41.
Dilansir dari Reuters, Sabtu (21/5/2022) hepatitis akut yang dicurigai disebabkan adenovirus-41 secara khusus dikaitkan dengan anak-anak yang menderita gangguan kekebalan. Namun, beberapa kasus yang pertama kali dilaporkan ke CDC tidak memiliki kondisi seperti itu. CDC juga tengah melakukan penyelidikan kemungkinan adanya keterkaitan infeksi Covid-19, patogen, obat-obatan, dan faktor risiko lainnya dengan hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya.
Adenovirus adalah jenis virus yang biasa menginfeksi anak-anak sebelum usia 10 tahun. Pada umumnya gejala adenovirus adalah pilek, seperti demam, sakit tenggorokan dan diare. Infeksi adenovirus hampir tidak ada selama pandemi COVID-19, namun baru-baru ini muncul kembali bersamaan dengan kondisi hepatitis misterius.
Anak-anak yang didiagnosis mengalami hepatitis misterius memiliki gejala penyakit gastroenteritis, seperti diare dan mual. Lalu, kemudian diikuti oleh menguningnya kulit dan mata yang menjadi tanda penyakit hepatitis. Namun, mereka tidak ditemukan virus hepatitis A, B, C, D, dan E.
Kondisi pandemi yang diakibatkan oleh COVID-19 menjadi kemungkinan lain kemunculan hepatitis misterius. Ini bisa dikaitkan dengan daya tahan tubuh yang lemah dan kondisi pembatasan sosial dan fisik membuat sistem kekebalan tidak bekerja sebagaimana mestinya.
Pada pertengahan April 2022, tujuh kasus hepatitis misterius di Israel yang ditangani di Schneider Children’s Medical Center di Petah Tikva dan lima kasus di Shaare Zedek Medical Center di Yerusalem, semuanya sudah pernah terinfeksi SARS-COV-2.
Mewaspadai situasi hepatitis misterius ini, para orangtua harus waspada dan segera tanggap bila anak-anak mengalami gejala seperti: tidak enak badan, penurunan kesadaran, mual, muntah, nyeri perut, merasa sangat lelah sepanjang waktu, kehilangan selera makan, bagian putih mata atau kulit menguning, urine berwarna gelap/pekat seperti teh, kotoran berwarna pucat, kulit gatal, nyeri sendi atau pegal-pegal, suhu badan meningkat.
Berikut pencegahan yang bisa dilakukan, sesuai dengan imbauan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Kemenkes, yakni mencuci tangan secara rutin, mengonsumsi makanan dan minuman yang bersih dan matang, menggunakan alat makan sendiri, dan menghindari kontak dengan orang sakit. Tak lupa juga untuk membuang popok sekali pakai pada tempatnya, tetap memakai masker saat bepergian dan menjaga jarak ketika beraktivitas di luar ruangan, serta menghindari keramaian atau kerumunan orang banyak.
Salam sehat,
Berlico
Sumber:
- https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-014549571/wamenkes-ungkap-5-hipotesis-penyebab-hepatitis-misterius-akut-salah-satunya-74-persen-positif-adenovirus
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6091174/update-kemenkes-ri-sebut-33-pasien-dicurigai-hepatitis-akut-19-discarded
- https://www.kompas.com/sains/read/2022/05/22/190100223/cdc-ungkap-bukti-infeksi-adenovirus-sebabkan-hepatitis-akut-misterius-pada?page=all#page2
- https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220518140800-255-798072/cara-cuci-tangan-yang-benar-bantu-cegah-hepatitis-akut
- https://www.halodoc.com/artikel/adenovirus-hingga-coronavirus-dugaan-penyebab-hepatitis-misterius
- https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/10/072900765/cara-mencegah-penularan-hepatitis-akut-dan-gejala-yang-perlu-diwaspadai?page=all
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20220507135756-20-793886/idai-soal-hepatitis-misterius-pastikan-kebersihan-makan-dan-minum
-
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6067605/4-anjuran-kemenkes-ri-soal-hepatitis-akut-misterius-gejala-hingga-penanganan