Halo Sobat Berlico,
Bulan September menandai Bulan Peduli Kanker Darah (Blood Cancer Awareness Month). Kanker darah atau blood cancer adalah kondisi ketika sel darah berubah menjadi abnormal atau ganas. Sebagian besar kanker ini bermula di sumsum tulang tempat sel darah diproduksi.
Berbeda dengan kebanyakan kanker, kanker darah umumnya tidak membentuk benjolan padat (tumor). Gejala kanker darah juga tidak spesifik sehingga dapat menyerupai gejala penyakit lain.
Darah terdiri dari sejumlah komponen dengan fungsi yang berbeda-beda, yaitu:
- Sel darah merah, berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
- Sel darah putih, berfungsi membentuk antibodi dan melawan infeksi
- Sel keping darah (trombosit), berperan dalam proses pembekuan darah
- Plasma darah, berfungsi membawa sel-sel darah beserta protein dan nutrisi ke seluruh tubuh, serta membuang limbah sisa metabolisme dari tubuh
Kanker darah dapat mengakibatkan jumlah komponen darah tersebut berada di bawah normal atau malah berlebihan. Kondisi tersebut bisa menyebabkan fungsi organ tubuh yang lain terganggu.
Ada tiga jenis kanker darah yang paling umum, yaitu:
- Leukemia
Leukemia atau kanker sel darah putih adalah sel kanker yang ditemukan di dalam darah dan sumsum tulang. Kondisi ini disebabkan oleh produksi sel darah putih abnormal yang terlalu banyak. Sel abnormal ini mencegah sel darah putih dalam melawan infeksi serta merusak kemampuan sumsum tulang untuk memproduksi sel-sel darah merah dan trombosit yang dibutuhkan tubuh. - Limfoma
Limfoma berkembang pada limfosit, yaitu tipe sel darah putih yang berperan untuk melawan infeksi. Kanker jenis ini juga memengaruhi kelenjar getah bening, limpa, timus, sumsum tulang, dan bagian lain dari tubuh.
Limfosit yang tidak normal dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh Hal ini akan mengurangi daya tahan tubuh penderitanya terhadap faktor berbahaya dari luar.
Limfoma terdiri dari berbagai jenis, yang dikelompokkan ke dalam dua kategori utama, yaitu limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin. - Multiple myeloma
Multiple myeloma adalah jenis kanker yang bermula di sel plasma darah. Sel plasma merupakan sejenis sel darah putih yang dibuat di sumsum tulang dan berfungsi menghasilkan antibodi (atau immunoglobulin), yang membantu tubuh menangkal penyakit dan infeksi dalam tubuh. Bila sel kanker myeloma terbentuk, sistem kekebalan tubuh dapat melemah dan rentan terhadap infeksi.
Selain tiga jenis kanker di atas, terdapat berbagai jenis kanker darah lainnya yang jarang terjadi, seperti myelofibrosis, polycythaemia vera (PV), atau myelodysplastic syndromes (MDS).
Kanker darah, dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia atau jenis kelamin. Memahami tanda-tanda peringatan dini sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan yang efektif. Pada artikel ini, kita akan membahas beberapa tanda dan gejala umum yang harus diwaspadai.
- Darah susah membeku
Kanker darah muncul karena sel kanker yang menyerang trombosit. Sayangnya, trombosit sendiri memiliki peran yang sangat penting yang berkaitan dengan proses pembekuan darah. Inilah mengapa pengidap kanker darah kerap mengalami perdarahan. Biasanya, ketika terluka, darah yang mengalir keluar bisa segera menggumpal sehingga aliran darah dapat segera berhenti. Namun, apabila orang dengan kelainan darah mengalami luka, darah yang keluar akan sulit berhenti. Selain itu, apabila kamu perhatikan lebih mendetail, darah yang keluar dari tubuh pengidap tidak memiliki warna merah pekat seperti pada orang sehat, tetapi cenderung merah muda. - Sering memar dan perdarahan
Penyakit ini juga seringkali ditandai dengan memar dan perdarahan karena jumlah trombosit yang berada di bawah normal. Hal ini akan berdampak pada proses pembekuan darah yang tidak bisa terjadi sebagaimana mestinya. Selain itu, tak jarang pula muncul bintik berwarna merah atau keunguan yang dikenal dengan petechiae. Bintik merah ini muncul karena adanya perdarahan minor pada bagian dalam kulit. - Kerap mengalami mimisan
Selain itu, pengidap kanker darah juga biasanya rentan mengalami mimisan. Bahkan, mimisan yang terjadi berulang adalah ciri khas dari leukemia. Perkembangan abnormal dari sel darah putih menjadi pemicu kondisi ini. Sel darah putih yang berkembang secara masif akan menggantikan posisi sel sehat pada sumsum tulang, tak terkecuali trombosit. Tanpa adanya cukup trombosit, darah tidak mampu membeku. Tak heran jika selain kerap memar dan mengalami perdarahan, pengidap leukemia juga sering mengalami mimisan. Selain itu, mimisan juga sering terjadi pada pengidap kanker akibat efek pengobatan yang mereka jalani, seperti terapi target, kemoterapi, dan mengonsumsi obat penghilang nyeri. - Mengalami anemia
Anemia juga menjadi ciri kanker darah yang banyak terjadi pada orang dewasa. Ini karena jumlah sel darah putih pada tubuh yang terlalu tinggi. Akibatnya, pengidap leukemia cenderung mengalami defisiensi sel darah merah. Alhasil, pengidap leukemia juga sering terserang anemia dengan gejala lain yang menyertainya berupa tubuh lesu, letih, wajah pucat, dan kerap mengalami sesak napas. - Lebih rentan terserang infeksi
Perkembangan sel darah putih yang abnormal menjadi penyebab utama kanker darah. Alhasil, sel darah putih tidak dapat memerangi kuman dan parasit yang masuk ke tubuh. Akibatnya, tubuh jadi lebih mudah mengalami infeksi dan sering demam. Biasanya, demam yang menyerang pengidap bisa berlangsung selama beberapa hari. Suhu tubuh juga bisa meningkat hingga lebih dari 38 derajat Celsius. - Sakit kepala
Gejala yang juga sering dikeluhkan pengidap pada tahap awal penyakit adalah sakit kepala. Hal ini terjadi akibat sel darah putih yang berlebihan bisa menyumbat pembuluh darah di otak, sehingga menimbulkan gejala ini. - Nyeri tulang dan sendi
Nyeri sendi dan tulang juga menjadi gejala leukemia yang biasanya muncul di tahap awal.
Ketika sel-sel kanker berkembang biak, khususnya di sumsum tulang, sel-sel yang sehat akan terdesak keluar dan jumlahnya menjadi kalah dengan sel-sel kanker. Jika ini terjadi, sumsum tulang akan membesar dan dapat memberi tekanan pada saraf. Sel kanker yang membludak juga dapat menciptakan massa yang memberi tekanan pada struktur tulang. Hal ini dapat mengakibatkan nyeri tulang, kelemahan, dan bahkan patah tulang. - Penurunan berat badan
Hati-hati bila nafsu makan dan berat badan menurun drastis. Bisa jadi merupakan gejala awal leukemia. Hal ini terjadi karena penumpukan sel kanker di dalam darah dapat menyebabkan pembesaran limpa yang dapat menekan perut, sehingga memberikan sensasi kenyang yang salah pada otak. Akibatnya, pengidap cenderung makan lebih sedikit.
Sahabat Berlico, periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala di atas. Dengan memeriksakan diri sejak dini, dokter dapat segera memberikan penanganan sehingga perkembangan penyakit dapat dicegah.
Salam sehat penuh semangat,
Berlico
Sumber:
- https://www.dnaindia.com/health/report-blood-cancer-awareness-month-2023-early-signs-and-symptoms-you-should-know-3059495
- https://www.alodokter.com/kanker-darah
- https://hellosehat.com/kanker/kanker-darah/pengertian-kanker-darah/
-
https://www.halodoc.com/artikel/5-ciri-ciri-kanker-darah-stadium-awal-yang-perlu-diwaspadai