Halo sobat Berlico,
Pekan ASI Sedunia alias Pekan Menyusui Sedunia (World Breastfeeding Week) diperingati setiap tanggal 1 hingga 7 Agustus atau selama pekan pertama Agustus. Pekan Menyusui Sedunia dilakukan untuk mengingatkan dan menyadarkan masyarakat betapa pentingnya pemberian air susu ibu (ASI) bagi buah hati. ASI memberikan manfaat untuk kesehatan, nutrisi, dan emosional ibu dan anak.
Seiring dengan dimulainya Pekan Menyusui Sedunia, UNICEF dan WHO menyerukan pemerintah dan para mitranya di Indonesia untuk mendukung semua ibu agar dapat menyusui sejak dini, secara eksklusif, dan berkesinambungan di tengah menurunnya angka pemberian ASI selama pandemi COVID-19. Menurut data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2021, sebanyak 52,5% – atau hanya setengah dari 2,3 juta bayi berusia kurang dari enam bulan- yang mendapat ASI eksklusif di Indonesia, atau menurun 12 persen dari angka di tahun 2019. Angka inisiasi menyusui dini (IMD) juga turun dari 58,2 persen pada tahun 2019 menjadi 48,6 persen pada tahun 2021.
Manfaat pemberian ASI sejak dini dan secara eksklusif amat penting bagi kelangsungan hidup seorang anak, antara lain:
- Melindungi anak dari berbagai penyakit yang rentan mereka alami serta yang dapat berakibat fatal, seperti diare dan pneumonia.
- Semakin banyak bukti menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima ASI memiliki hasil tes kecerdasan yang lebih tinggi.
- Anak yang menerima ASI memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami obesitas atau berat badan berlebih. Begitu pula dengan kerentanan mereka mengalami diabetes kelak.
- Secara global, peningkatan pemberian ASI dapat menyelamatkan lebih dari 820.000 anak setiap tahunnya serta mencegah penambahan kasus kanker payudara pada perempuan hingga 20.000 kasus per tahun.
Praktik menyusui yang optimal adalah kunci untuk menurunkan stunting pada anak di bawah usia lima tahun. Inisiasi menyusu dini dan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan memberikan perlindungan terhadap infeksi saluran cerna dan kandungan gizi yang diperlukan untuk mencegah stunting. Meneruskan menyusui setelah enam bulan hingga dua tahun bersama dengan pemberian makanan pendamping ASI adalah cara yang paling memadai dan paling aman untuk mencegah gangguan pertumbuhan dan memastikan perkembangan kognitif dalam fase kritis kehidupan ini.
Pada masa pandemi, UNICEF dan WHO menyarankan agar ibu yang dicurigai atau terkonfirmasi positif COVID-19, serta sedang menjalani isolasi mandiri, untuk melanjutkan pemberian ASI dan tetap melakukan kontak kulit ke kulit dengan memperhatikan protokol kesehatan. Para ibu juga dianjurkan meneruskan pemberian ASI untuk bayi atau anak yang sedang sakit, baik yang kemudian dikonfirmasi positif COVID-19 maupun penyakit lainnya.
Keberhasilan ibu menyusui di masa pandemi ini akan meningkat jika ibu mendapatkan dukungan dari keluarga. Selain itu, jangan lupa untuk menjaga asupan gizi. Tanpa adanya pandemi ini pun, ibu menyusui perlu gizi yang baik agar pemberian ASI tetap optimal dan bila perlu minum ASIKU. Tiap kapsul ASIKU mengandung ekstrak Sauropus androgynus Folium 300 mg atau setara dengan 24.000 mg daun katuk segar dan vitamin B12 0,02 mg (AKG 715% berdasarkan kebutuhan energi ibu menyusui 2.615 kkal), yang mana kandungan tersebut sangat baik untuk melancarkan Air Susu Ibu.
Selamat mengASIhi!
Salam sehat,
Berlico
Referensi:
https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/pekan-menyusui-sedunia-unicef-dan-who-serukan-dukungan-yang-lebih-besar-terhadap