Halo sobat Berlico,
Hati adalah organ yang amat penting bagi manusia. Tapi orang-orang cenderung tidak terlalu memperhatikan pentingnya menjaga kesehatan hati. Padahal perannya tak kalah penting dibanding jantung atau paru-paru. Hati alias liver berfungsi membersihkan darah dari zat beracun, menyerap lemak, mendaur ulang sel-sel darah, dan lain-lain. Seperti organ vital lain, hati tak lepas dari risiko kesehatan. Salah satunya adalah peradangan hati atau hepatitis.
Sebanyak 300 juta lebih penduduk dunia tidak sadar bahwa mereka hidup dengan hepatitis. Secara global, hepatitis menyebabkan 1,34 juta kematian. Padahal hepatitis adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan dicegah. Cara mengobati hepatitis pun tak selalu harus di rumah sakit.
Hepatitis terdiri atas dua jenis utama, yaitu akut dan kronis. Hepatitis akut adalah hepatitis yang terjadi dalam waktu singkat, sedangkan hepatitis kronis adalah hepatitis yang dialami dalam jangka waktu lebih lama. Jenis hepatitis yang umumnya dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan khusus adalah hepatitis akut.
Hepatitis lazimnya terjadi karena infeksi virus hepatitis A, B, C, D, atau E. Semuanya bisa bersifat akut. Hepatitis A bersifat akut. Sedangkan hepatitis B, C, dan D berpotensi menjadi penyakit kronis. Jenis hepatitis yang paling sering berkembang menjadi kronis adalah hepatitis C. Ketika hepatitis sudah bersifat kronis, ada risiko pasien mengalami penyakit hati yang lebih parah, seperti sirosis dan kanker hati, bahkan kematian.
Selain virus, penyebab hepatitis termasuk:
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Obat-obatan
- Zat beracun
- Penyakit autoimun
Pada dasarnya, hepatitis mengacu pada kondisi peradangan hati terlepas dari apa penyebabnya. Jadi apa pun hal yang menyebabkan peradangan hati bisa disebut sebagai penyebab hepatitis.
Hepatitis tidak mengenal usia, ras, ataupun gender. Semua orang berisiko terkena peradangan hati baik yang disebabkan oleh virus ataupun faktor lain. Saat ini baru tersedia vaksin untuk hepatitis A dan B yang diterima secara global. Vaksinasi menjadi kunci utama untuk mencegah infeksi hepatitis. Adapun cara mengobati hepatitis bergantung pada sifat penyakit, penyebab dan atau jenis virus yang menginfeksi.
Gejala Hepatitis
Pada hepatitis akut yang disebabkan oleh virus, gejala bisa muncul kapan pun dalam rentang waktu 2 minggu hingga 6 bulan setelah terpapar virus tersebut. Sedangkan gejala hepatitis kronis bisa jadi baru terasa hingga berpuluh tahun kemudian bahkan setelah timbul komplikasi.
Bila muncul, gejala hepatitis akut yang lazim antara lain:
- Kelelahan
- Demam
- Nafsu makan menurun
- Diare
- Mual
- Muntah
- Nyeri perut
- Urine berwarna kuning
- Tinja berwarna pucat
- Nyeri sendi
- Sakit kuning (kulit dan putih mata tampak menguning)
- Gatal-gatal
Sedangkan gejala hepatitis kronis seringnya baru terasa ketika kerusakan hati sudah parah, misalnya pembesaran limpa, terlihat pembuluh darah yang mirip jaring laba-laba di kulit, telapak tangan memerah, penumpukan cairan di perut, mudah mengalami perdarahan, dan penurunan fungsi otak.
Pengobatan Hepatitis Alami
Ada dua macam cara mengobati hepatitis yang dikenal oleh masyarakat dan dunia medis. Cara pertama adalah pengobatan alami, yakni dengan bahan-bahan yang tersedia di alam tanpa pemrosesan secara farmakologis. Cara kedua adalah pemberian obat farmasi yang bisa ditindaklanjuti dengan tindakan medis sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Contoh obat hepatitis alami:
- Silymarin: hasil pengolahan bibit tanaman Silybum marianum ini dipakai untuk mengobati penyakit hati sejak ribuan tahun lalu. Obat alami yang kerap disebut milk thistle ini mengandung banyak antioksidan.
- Schisandra: ini tanaman beri-berian asal Cina yang kaya akan kandungan antioksidan, anti-peradangan, dan antivirus. Banyak obat tradisional Cina yang menggunakan tanaman herba ini sebagai bahan pembuatan.
- Kunyit: tanaman ini lazim menjadi bahan obat sekaligus bahan masakan. Kunyit mengandung curcumin yang disebut berguna untuk merawat penyakit hati.
- Akar dandelion: dandelion adalah tanaman bunga yang memiliki kandungan hepatoprotrektif yang dapat melindungi kesehatan hati.
- Teh hijau: teh hijau sudah puluhan ribu tahun menjadi bahan obat tradisional Cina. Kandungan antioksidan teh hijau bisa membantu mengurangi peradangan.
- Akar manis (licorice): banyak kebudayaan negara yang memakai akar manis sebagai bahan obat. Akar manis dipercaya memiliki kandungan yang dapat menjaga kesehatan tubuh, termasuk menangani infeksi hepatitis.
Pengobatan Hepatitis Farmasi
Jika pasien hepatitis mengalami gejala yang membuatnya harus dirawat secara medis, dokter akan memberikan obat-obatan farmakologis sesuai dengan kondisi pasien dan jenis virus hepatitis yang menginfeksi. Pasien hepatitis akut (A dan E) biasanya tidak memerlukan obat karena sistem kekebalan tubuh dapat melawan infeksi virus tersebut. Pasien hanya akan diminta beristirahat dan minum air putih dengan cukup.
Sedangkan obat hepatitis B biasanya hanya diberikan jika penyakit sudah menjadi kronis. Contohnya entecavir, tenofovir, lamivudine, adefovir, telbivudine dan golongan interferon (injeksi pegylated interferon (Peg-IFN). Hepatitis D umumnya menginfeksi bersama hepatitis B sehingga penanganannya bersamaan.
Adapun obat penyakit hepatitis C difokuskan untuk mencegah virus menggandakan diri dan mematikan virus yang ada di aliran darah baik dengan injeksi pegylated interferon (Peg-IFN) maupun direct-acting antiviral (DAA) tablet. Direct-acting antiviral tablet ini merupakan obat sangat aman dan efektif pada pengobatan hepatitis C, oleh karena waktu pengobatan pendek sekitar 12 hingga 24 minggu dan efek samping yang minimal jika dibandingkan interferon. Beberapa obat golongan DAA yang telah di rekomendasikan dan sebagian telah beredar di Indonesia dengan penggunaan tunggal maupun kombinasi yaitu ; sofosbuvir, simeprevir, dan daclatasvir, Velpatasvir, Elbasvir, Grazoprevir dan Ledipasvir.
Cara Merawat Anggota Keluarga yang Mengidap Hepatitis
Apapun jenis hepatitisnya, perlu segera mendapatkan penanganan dari rumah sakit jika mengalami beberapa gejala yang menunjukkan adanya penyakit hepatitis.
Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention, penyakit hepatitis A dan E menjadi penyakit hepatitis yang penularannya sangat mudah karena virus menyebar melalui kontak orang yang sehat dengan pengidap hepatitis A dan E, mengonsumsi makanan atau minuman yang sama dengan pengidap, dan memiliki sanitasi yang buruk.
Sedangkan hepatitis B dapat terjadi penularan melalui darah, cairan tubuh, dan air mani pengidap hepatitis B pada orang yang sehat. Hepatitis C dan D dapat menyebar melalui darah pengidap hepatitis C dan D yang masuk ke dalam tubuh orang yang sehat.
Meskipun anggota keluarga di rumah terkena hepatitis, bukan berarti harus diasingkan. Tetap perlakukan sebaik mungkin, meskipun harus berhati-hati, yakni:
-
Ajak Anggota Keluarga yang Tidak Terinfeksi untuk Vaksinasi
Vaksin adalah langkah terbaik sebagai cara mencegah hepatitis -
Ingatkan untuk Selalu Mencuci Tangan
Air hangat dan sabun adalah kombinasi yang baik bagi tangan untuk membunuh bakteri dan virus. Beri tahu keluarga untuk menggosok tangan selama minimal 10-15 detik sebelum membilasnya. -
Hindari Penggunaan Barang Pribadi Bersama Pengidap
Jangan bergantian menggunakan sikat gigi dengan orang rumah. Ketika pengidap hepatitis menggosok gigi dan mungkin ada darah yang tertinggal di sikat dari gusi yang berdarah, orang selanjutnya yang memakai sikat gigi itu tanpa sadar bisa tertular virus darinya. -
Perhatikan Konsumsi Makan dan Minuman Keluarga
Pada umumnya, buah-buahan segar, roti lapis, salad, dan makanan mentah lainnya lebih mungkin menjadi sumber penyebaran hepatitis jika dibandingkan dengan makanan matang. Makanan laut seperti kerang, remis, tiram, dan udang bisa diambil dari air yang terkontaminasi. -
Jaga Kebersihan Rumah
Bersihkan rumah setiap hari, terutama permukaan di rumah yang bisa tersentuh darah atau feses yang terinfeksi. Sobat Berlico bisa menggunakan satu per empat cangkir pemutih yang dicampurkan ke dalam 3,8 liter air untuk memastikan bahwa semuanya bersih.
Itulah yang bisa dilakukan jika terdapat anggota keluarga yang sedang mengidap hepatitis. Perawatan di atas perlu dilakukan supaya anggota keluarga lainnya tidak tertular tanpa harus mengasingkan keluarga yang mengidap hepatitis.
Salam sehat selalu,
Berlico
Sumber:
- https://www.halodoc.com/artikel/begini-cara-merawat-anggota-keluarga-yang-terkena-hepatiti
- https://primayahospital.com/penyakit-dalam/mengobati-hepatitis/