Berlico Mulia Farma

Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Vitamin B6

Jul 30, 2025 11:59 oleh Berlico Content Manager
Kembali ke listing

Halo sobat Berlico,

Vitamin B6 atau Pyridoxin adalah nutrisi yang penting bagi perkembangan otak, saraf, kulit. Vitamin ini juga penting untuk proses pembentukan energi dari lemak, protein, dan karbohidrat, antibodi, dan sel darah merah, serta untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah.
Vitamin B6 merupakan vitamin yang larut dalam air dan dikeluarkan melalui urine. Vitamin B6 dapat diperoleh dari sayuran, daging, ikan, telur, oat, pisang, dan kacang-kacangan. 

Manfaat Vitamin B6 bagi Kesehatan

Berikut ini adalah berbagai manfaat vitamin B6 untuk kesehatan:

  1. Mengatasi mual 
    Salah satu manfaat vitamin B6 adalah untuk mencegah dan meredakan mual pascaoperasi. Selain itu, vitamin B6 juga bisa meredakan mual dan muntah pada ibu hamil. Mual dan muntah (morning sickness) merupakan keluhan yang biasa dirasakan oleh ibu hamil pada trimester pertama kehamilan.
  2. Meningkatkan kesehatan otak
    Vitamin B6 dibutuhkan untuk membantu pemecahan homosistein, sehingga kadarnya menurun. Homosistein merupakan jenis asam amino dalam darah yang jika meningkat kadarnya bisa meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah dan kerusakan sel dan jaringan, termasuk sel saraf.
    Peningkatan kadar homosistein juga dikaitkan dengan terjadinya sejumlah penyakit saraf, termasuk demensia dan penyakit Alzheimer. Selain itu, vitamin B6 juga berperan dalam pembuatan neurotransmitter, yaitu senyawa kimia dalam tubuh yang berfungsi untuk membawa dan mengirimkan pesan antar sel saraf, otot, atau kelenjar.
  3. Memperbaiki suasana hati
    Selain bisa menurunkan fungsi sistem saraf dan otak, tingginya kadar homosistein juga berhubungan dengan peningkatan risiko terjadinya gangguan suasana perasaan, bahkan depresi. Beberapa penelitian menyatakan bahwa gejala depresi akibat peningkatan kadar homosistein berkaitan dengan kurangnya kadar vitamin B6 dalam tubuh.
  4. Mencegah degenerasi makula
    Vitamin B6 membantu mengurangi peningkatan kadar homosistein dalam darah. Menurunnya jumlah asam amino ini bisa menurunkan risiko terjadinya degenerasi makula pada orang berusia lanjut.
  5. Meredakan gejala PMS
    Saat haid, sebagian wanita mengalami gejala PMS yang cukup mengganggu, khususnya mood swing. Nah, mencukupi asupan vitamin B6 dianggap bisa membantu meredakan gejala tersebut.
  6. Mencegah anemia
    Anemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan hemoglobin yang bertugas untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Biasanya, penyakit ini lebih sering dialami oleh anak-anak, ibu hamil, dan lansia.
    Supaya tidak mengalami anemia, tubuh membutuhkan vitamin B6 dan zat besi untuk memproduksi sel darah merah. Bahkan, asupan suplemen vitamin B6 yang cukup terbukti dapat membantu mengobati anemia sideroblastik, yaitu jenis anemia yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam memanfaatkan zat besi.
  7. Menjaga kesehatan jantung
    Tingginya kadar homosistein bisa meningkatkan risiko terjadinya peradangan hingga pembentukan bekuan-bekuan darah yang jika menyumbat pembuluh darah dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Pasalnya, vitamin ini bisa mengurangi homosistein dalam darah. Dengan kadar homosistein yang lebih seimbang, risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah juga akan menurun.
  8. Meningkatkan daya tahan tubuh
    Mengonsumsi makanan sumber vitamin B6 dapat meningkatkan produksi sel darah putih limfosit T dan protein interleukin yang memiliki peranan penting dalam melawan infeksi penyebab penyakit.
    Selain vitamin B6, agar daya tahan tubuh kuat dan tidak mudah sakit, dianjurkan pula memenuhi nutrisi lainnya, seperti zinc, selenium, zat besi, asam folat, serta vitamin A, vitamin B12, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin B6

Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi. Kondisi ini lebih mungkin dialami penderita penyakit celiac, obesitas, radang usus, gagal ginjal, tuberkulosis (akibat konsumsi isoniazid), penyakit liver, rheumatoid arthritis, malnutrisi, kecanduan alkohol, atau ibu hamil yang menderita preeklamsia atau eklamsia. Pada kondisi tersebut di atas, asupan vitamin B6 dari makanan harus didukung dengan konsumsi suplemen vitamin B6.

Berikut adalah dosis umum suplemen vitamin B6 untuk orang dewasa berdasarkan tujuan pemberiannya:

  • Untuk mengatasi kekurangan vitamin B6, dosisnya adalah 2,5–10 mg per hari.
  • Untuk mengobati anemia sideroblastik, gangguan metabolisme asam amino methionine (homocystinuria), atau jumlah oksalat dalam urine yang tinggi (hyperoxaluria), dosisnya adalah 200–600 mg per hari.
  • Untuk mengurangi gejala sindrom pramenstruasi (PMS), dosisnya adalah 50–100 mg per hari.
  • Untuk meringankan morning sickness, dosisnya adalah 10–25 mg, setiap 8 jam sekali.

Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin B6

Kebutuhan vitamin B6 dapat dipenuhi melalui makanan dan suplemen vitamin B6, atau gabungan keduanya. Angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan.
Berikut adalah AKG harian vitamin B6:

Kebutuhan harian vitamin B6 untuk anak-anak

Kebutuhan harian vitamin B6 untuk remaja dan dewasa

Batas atas asupan vitamin B6

Batas atas asupan vitamin B6 juga berlaku untuk vitamin B6 yang dikonsumsi dari makanan dan suplemen vitamin B6. Berikut adalah batas atas asupan vitamin B6 berdasarkan usia:

Cara Mengonsumsi Suplemen Vitamin B6 dengan Benar

Konsumsilah vitamin B6 sesuai aturan pakai yang tertera pada kemasan atau anjuran dokter. Jangan menambah atau mengurangi dosis dan waktu penggunaan yang dianjurkan.

Interaksi Vitamin B6 dengan Obat Lain

Berikut adalah interaksi yang dapat terjadi jika vitamin B6 digunakan bersama obat-obat tertentu:

  • Peningkatan risiko terjadinya hipotensi (tekanan darah terlalu rendah) jika digunakan bersama obat antihipertensi
  • Peningkatan sensitivitas kulit terhadap paparan sinar matahari jika digunakan bersama amiodarone
  • Penurunan efektivitas vitamin B6 jika digunakan dengan isoniazid atau estrogen (pil KB)
  • Penurunan efektivitas obat levodopa, phenobarbital, atau phenytoin

Efek Samping dan Bahaya Vitamin B6

Vitamin B6 jarang menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi dalam dosis yang dianjurkan. Namun, terkadang pada sebagian orang dapat timbul efek samping berikut setelah mengonsumsi vitamin B6 seperti: mual, sakit perut, kehilangan selera makan, sakit kepala, kantuk, mati rasa atau kesemutan ringan.

Konsultasikan ke dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung reda atau justru memburuk. Segera temui dokter jika terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti: kehilangan keseimbangan atau koordinasi tubuh, mati rasa pada kaki atau area sekitar mulut, kelelahan, kehilangan koordinasi atau tangan lemah saat memegang sesuatu.

Nah sobat Berlico, jika ingin mengetahui apakah sobat Berlico membutuhkan vitamin B6 atau tidak, terutama jika mengalami kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya defisiensi vitamin ini, konsultasi dulu ke dokter ya.

Salam sehat selalu,
Berlico

Sumber:

  1. https://www.alodokter.com/vitamin-b6 
  2. https://www.alodokter.com/jangan-dilewatkan-ini-9-manfaat-vitamin-b6-untuk-kesehatan